Kamis, 30 April 2009

Pelajar Indonesia Juara Umum ICYS

Prestasi gemilang pelajar SMA Indonesia di ajang lomba penelitian dan presentasi tingkat dunia International Conference of Young Scientists (ICYS) 2009 di Polandia menghantarkan Indonesia menjadi juara umum. Para pelajar ini berhasil membawa pulang enam medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Yohanes Surya, pendiri Surya Institute, di Jakarta, Kamis (30/4), mengatakan pelajar Indonesia berhasil mengungguli pelajar dari negara-negara maju seperti Jerman, Belanda, Amerika, Rusia, dan Polandia. Pelajar dari negara tersebut hanya berhasil meraih dua hingga tiga medali emas.

Perolehan dua medali emas didapat dari bidang fisika oleh Guinandra Lutfan Jatikusumo (SMA Taruna Nusantara) dengan penelitian berjudul Menghilangkan Asap dan Debu dari Tank Perang serta Idelia Chandra (SMA St Laurensia) yang meneliti perbedaan suara secara fisika dalam gamelan Bali.

Medali emas lainnya dari bidang komputer dipersembahkan Nugra Akbari (SMA Global Mandiri) yang mempresentasikan penelitian soal batik yang dapat didesain lewat fractal.

Selanjutnya, tiga medali emas didapat dari bidang ekologi dipersembahkan J Karli (SMA Cita Hati) yang mempresentasikan soal durian yang ternyata bisa membunuh nyamuk, Gabriella Alicia Kosasih (SMA St Laurensia) soal bakteri bisa memutus rantai molekul oli sehingga mudah dihancurkan tanah, serta Fernanda Novelia (SMA Petra 3) soal cara mengontrol hama dengan cara efektif.

Kompetisi ICYS ke-16 itu berlangsung pada 24-28 April. Ajang ini merupakan kompetisi bagi siswa SMA untuk melakukan penelitiannya sendiri di negara masing-masing, lalu mempresentasikan di depan para juri internasional.

Para pelajar yang sudah mengharumkan nama bangsa ini akan kembali ke Tanah Air pada Jumat malam.


Read More..

Konspirasi Pemusnahan 93% Penduduk Dunia, apa HOAX ???

Saya kok kaget denger kabar dari seorang kawan dari Kaskus yang katanya ada konspirasi global tentang makanan dan gizi dunia dari WHO. Langsung aja gini beritanya :



lambang FAO

Salah satu forum internasional yang membahas masalah ini adalah pertemuan National Association of Nutrition Professional (NANP- 2005 Conference). Dalam presentasinya yang berjudul “Codex and Nutricide’, Dr. Rima Laibow dari Natural Solutions Foundation (bisa dilihat di www.HealthFreedomUSA.org) mengatakan, “…mereka yang menguasai makanan akan menguasai dunia… Mereka telah mengatakan pada tahun 1962 bahwa Proyek Codex Alimentarius (http://www.codexalimentarius.net/web/index_en.jsp) secara global akan diimplementasikan pada 31 Desember 2009. Ini merupakan semacam cetak biru (blueprint). Proyek Dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan…”


Dalam ceramahnya, Dr. Laibow tiba-tiba menyuruh para hadirin untuk diam dan mengencangkan ikat pinggang. Dia kemudian berkata, “Di tahun 1994, diam-diam, tanpa sepengetahuan masyarakat luas Amerika, Codex menyatakan bahwa Gizi adalah racun, yang berarti berbahaya dan harus dihindari. Di bawah ketentuan Codex,
semua sapi perah di muka bumi ini WAJIB diinjeksi dengan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh satu-satunya perusahaan yakni Monsanto. Dan lebih jauh lagi, semua hewan ternak yang digunakan sebagai bahan makanan di planet ini harus disusupkan bahan anti biotik khusus dan hormon pertumbuhan buatan.



Dr. Laibow melanjutkan, “Menurut perhitungan WHO dan FAO, jika proyek mereka ini terus berjalan tanpa hambatan berarti, WHO dan FAO memproyeksikan—ini terdapat dalam panduan mineral dan vitamin mereka—
ketika diimplementasikan pada 31 Desember 2009, maka akan berdampak pada minimum kematian sekitar 3 miliar jiwa. Satu miliar lewat kematian secara langsung, mereka ini adalah orang-orang yang gagal di mata para korporasi dunia dan sisanya, 2 miliar jiwa, akan menemui kematian akibat penyakit yang sesungguhnya bisa dicegah, yakni kurang gizi.

Lantas, siapa yang akan tetap hidup—dalam bahasa Darwin, “Survival of the fittest”? Dr. Laibow berkata, “Hanya mereka yang kaya, yang mampu menyuplai gizi dan vitamin dalam makanan mereka yang akan tetap bisa hidup.”

Sumber: http://cyberdakwah.net/2009/03/strat...ld-order-bag5/

Nah, mengapa isu2 seperti ini muncul? Apakah hanya HOAX apa memang konspirasi yang terstruktur?

Read More..

Selasa, 28 April 2009

Refleksi Pemilu Legislatif 9 April 2009



















Pelaksanaan Pemilu Indonesia tahun 2009 berubah dari mencoblos menjadi mencontreng. Proses panjang ini terdiri dari beberapa fase, antara lain proses penentuan DPS/DPT (Daftar Pemilih Sementara/Tetap), kampanye, pencontrengan, rekapitulasi, hingga nanti pengumuman hasil pemilu. Tentunya ada kelebihan dan kekurangan pada pemilu kali ini.


Kelebihannya antara lain :


1.
Pada proses pemilihan sendiri dilakukan dengan mencontreng (atau boleh juga mencoblos). Hal ini dilakukan guna antisipasi adanya kesalahan dalam mencoblos, misalnya mencoblos rangkap hingga menembus kertas suara (disebabkan karen lalai tidak membuka kertas suara).
2.
Pemerintah lebih memperhatikan para penyandang cacat dengan memberikan hak memilih dan dipilih. Hal ini dibuktikan dengan adanya calon legislatif dari penyandang cacat. Bilik suara untuk penyandang cacat pun lebih disesuaikan dengan kondisi mereka, misal lebih rendah untuk yang menggunakan kursi roda.
3.
Adanya 34 partai politik yang bertarung mengindikasikan bahwa kebebasan berpolitik warga negara semakin terakomodasi dengan baik. Adanya politik yang bebas dari rakyat.

Kekurangannya antara lain :

1. Masih adanya kekacauan penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap). Terjadi beberapa kasus di lapangan. Banyak warga negara yang namanya tidak tercantum pada DPT. Banyak warga negara yang namanya tercetak ganda, dan bahkan orang yang sudah meninggal atau pindah domisili pun masih tercetak pada DPT. Hal ini menyebabkan kekecewaan rakyat yang tidak dapat menyalurkan suaranya.

2. Masih terjadi Black Campaign. Entah politik uang, entah curi start kampanye, entah pasang baliho di tempat yagn tak seharusnya, entah kampanye dengan mengajak anak kecil yang belum punya hak pilih, dsb.
3. Banyak yang komplain pemerintah "terlalu baik" dengan meloloskan 34 partai dengan jumlah calon yang banyak. Hal ini merepresentasikan banyaknya caleg yang kurang bibit, bobot, dan bebetnya. Banyaknya caleg juga menjadikan kertas suara menjadi terlalu besar.

4. Payahnya KPU dalam penghitungan / rekapitulasi suara. Berdasar penghitungan KPU sampai saat ini, 29/04/09, baru 14 jutaan yang sudah masuk. Padahal jumlah pemilih ratusan juta dan waktu yang diberikan kepada KPU sudah melebihi batas yang ditentukan (22 April 2009).


Masih ada lagikah kelebihan dan kekurangan sistem pemilu kali ini?

Read More..

Senin, 27 April 2009

Awal Baru

Membuka halaman baru di blospot memberiku harapan baru untuk berkarya, menuangkan pemikiran2 tentang segala hal. Semoga langkah pertama ini membawaku ke langkah2 jauh ke depan. ^^

Read More..

Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Bridal Dresses. Powered by Blogger